Senin, 11 Maret 2013

Pemintaan Agregat ( Ekonomi Makro)


3. Permintaan Agregat
a.    Persamaan Kuantitas sebagai Permintaan Agregat
               Permintaan Agregat (Aggregate demand, AD) adalah hubungan antara  jumlah output diminta dan tingkat harga agregat. Dengan  kata lain, kurva permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang orang ingin beli pada setiap tingkat harga tertentu.

Teori Kuantitas menyatakan (MV=PY),
Di mana M adalah jumlah uang beredar ; V adalah perputaran uang ; P adalah tingkat harga, dan; Y adalah jumlah output.
               Jika perputaran uang adalah kontan, maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai nominal output, yang pada akhirnya merupakan produk dari tingkat harga dan ouput. Ketika memahami persamaan ini,  Persamaan kuantitas dapat ditulis ulang dalam istilah penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil :

M/P = (M/P)d = kY,
Di mana k = 1/V adalah parameter penentu berapa banyak uang orang ingin pegang untuk tiap dolar pendapatan. Dalam bentuk ini, persamaan kuantitas menyatakan bahwa penawaran keseimbangan uang riil M/P sama dengan permintaan (M/P)d dan bahwa  permintaan adalah proporsional terhadap output Y. Perputaran uang V adalah sisi lain dari parameter permintaan uang k. Asumsi perputaran uang sama dengan asumsi bahwa permintaan untuk keseimbangan uang riil untuk tiap satuan output adalah konstan.
               Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan hubungan negatif  antara tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y. Digambarkan  untuk nilai jumlah uang beredar M tertentu dan perputaran V tetap. Kombinasi P dan Y memenuhi persamaan kuatitas yang mempertahankan M dan V konstan, sehingga kurva yang menurun ke bawah ini disebut kurva permintaan agregat.
Semakin tinggi tingkat harga P, semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karenanya semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta Y.
Seiring tingkat harga menurun, bergerak ke bawah sepanjang kurva AD. Dan setiap perubahan pada M atau V akan menggeser kurva AD.
Ingat permintaan output riil bervariasi berbanding terbalik dengan tingkat harga
­Y = MV/¯P
           
b.   Kurva Permintaan Agregat berslope ke bawah
               Seperti persamaan kuantitas yang dijelaskan bahwa kemiringan ke bawah dari kurva permintaan agregat sangat sederhana, jadi jumlah uang yang beredar M dan perputaran uang V menentukan nilai nominal output PY. PY ditetapkan jika P naik dan Y turun. Kerena kita telah mengamsumsikan bahwa perputan uanga dalah tetap, maka jumlah uang yang beredar menentukan nilai dolar dari seluruh transaksi dalam perekonomian. Jika tingkat harga meningkat, setiap transaksi membutuhkan lebih banyak dolar, maka jumlah transaksi dan jumlah barang serta jasa yang dibeli harus turun.
            Kita dapat pula menjelaskan kemiringan kebawah dri kurva permintaan agregat dengan memikirkan penawran dan penerimaan untuk keseimbangan uang riil. Jika output lebih tinggi, orang-orang terlibat transaksi lebih banyak dan membutuh keseimbangan riil M/P lebih tinggi. Untuk jumlah uang beredar M tetap, keseimbangan riil lebih tinggi berdampak tingkat harga lebih rendah. Sebaliknya, jika tingkat harga lebih rendah, keseimbangan uang riil lebih tinggi; tingkat keseimbangan riil lebih tinggi memungkinkan volume transaksi yang lebih besar, yang berarti jumlah output diminta lebih besar.

c.    Pergeseran Kurva Permintaan Agregat
               Kurva permintaan agregat digambar untuk nilai tertentu dari jumlah uang beredar. Dengan kata lain, ini menyatakan kombinasi-kombinasi yang mungkin dari P dan Y untuk nilai M tertentu. Jika Bank Sentral mengubah jumlah uang beredar, maka kombinasi yang mungkin dari P dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser.    

Penurunan jumlah uang beredar M, mengurangi nilai output nominal PY. Dan untuk tiap tingkat harga P tertentu,output Y jadi lebih rendah. Kerena itu, penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke kiri dari AD1 ke AD2



Peningkatan jumlah uang beredar M, meningkatkan nilai output nominal PY. Dan untuk tiap tingkat harga P tertentu,output Y jadi lebih tinggi. Karena itu, pkenaikan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke kanan AD1 ke AD2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar